Senin, 16 Mei 2016

Menyulu



                                                          Mama bente wanci memasak hasil menyulu kami

Di Runduma kecamatan tomia kabupaten Wakatobi aku sedikit menghabiskan masa kecilku. Masa kecil masa yang paling menyenangkan masa kecil adalah masa bermain dan bersenang-senang masa kecil juga penuh kenangan kalau aku balik ke kampung halamanku aku selalu merindukan masa-masa kecil itu ada satu tempat yang paling menyenangkan ingin rasanya kesana tiap saat, menyu lagi dengan teman-teman.

Berpikir merangkai kata dengan menulis hingga tak sadar aku memulainya perbait demi bait,heran aku pikirkan dari mana aku memulai catatan ini,aku mulainya saja deh.  kanya seruh dan pasti menarik untuk di catat. Di wakatobi selalu menarik untuk di jadikan sumber  inspirasi catatan,pemandangan,ikan yang melimpah dambaanku Merencanakan menyulu bersama teman –teman di wakatobi, bapak ahyar selalu menjadi temanku menyuluh,hingga di kendari jg terbawa suasana ini.kendari merupakan awal ku pikirkan untuk mencatat tentang inspirasi menyuluh pasti seruh. Aku di kendari selalu rindu suasana untuk menyulu hingga kami kadang merencanakan menyulu,Faris pencinta kopi buatan indone,Baidillah sang petualang,Mardin sibatara sang penikmat embun pagi ditemani susu coklat,Lian aldi ahli duri babi,ade ua(Herianto) jurumasak kami tapi dia multi talenta dan Ardianto ahli koropunda dan kerang-kerang Ahli retorica jg,Lisa ica stenbaik untuk makan dan masak nasi, amin sari yang selalu menemaniku saat kelaparan memulai rencana ini. Perlengkapan yang kurang memadai memulai rencana ini,senter korek dan senter sederhanan menjadi sasaran untuk mencari duri babi dan koropunda (gurita kecil) kerang-kerang sasaran empuk kami. Walau beda dengan menyulu di wakatobi tapi kebersaman kami selalu membawa keenekan tersendiri,modal sederhana ini membuatkami selalu teringat dengan suasana itu inilah arti kebersaman kami hingga masa dan sampai kapanpu masa ini akan selalu teringat.


Jambu-jambu kampus baru awal kami berpetualang ke Teronipa modal sederhana, disilah kebersaman kami disilah kami menikmati arti kebersaman dan disinilah obat ketika kami rindu kekampung halaman menyulu dan pasang tenda di pinggir pantai teronipa sambil menunggu air turun dan menunggu tengah malam menikmati bulan bersinar dan lian aldi asal kadupa awal dia menghitung bintang hahahaha saya pun menunggu pagi sambil menikmati terbitnya sang matahari  bermasa teman-teman sambil menikmati hangat nya kopi pagi. Inilah bukti bahwa kami selalu rindu untuk menyuluh walau di kampung rantau ini lah bukti arti kami bahwa kami selalu rindu dengan kampung halaman. Menyulu dikampung dengan menyulu di kampung rantau sangat jauh bedah karna dikampung sangat banyak ikan dan kerang-kerang serta koropunda (gurita kecil) kampungku selalu membawa kesan tersendiri kampung rantau kalau mencari ikan haru wakka-wakka tewatu maka to afa tetokuku hahaha. ada yg saya lupa tulis saharu,barito, riko tanjung, sarmini adinda-adindaku yang paling hebat dan multi talenta.


kendari 16 mey 2016                    

2 komentar:

  1. Sy slalu suka tulisan la bala. Inspiratif.. Bgmn proyek buat buku ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi kanda, bagai mana caranya supanya cepatdih? tinggal suru fajrin dulu tanyakan di makassar berapa harga percetakanya nanti tulisanya kanda,saya dan Fajrin dikumpul biar kanda dulu yang edit baru kita ke percetakan atau bagai mana kanda? soalya saya suda di kendari kanda. bagus kanda kalau kita bisa cetak bukunya.

      Hapus