Di Runduma kecamatan tomia
kabupaten Wakatobi aku sedikit menghabiskan masa kecilku. Masa kecil masa yang
paling menyenangkan masa kecil adalah masa bermain dan bersenang-senang masa
kecil juga penuh kenangan kalau aku balik ke kampung halamanku aku selalu
merindukan masa-masa kecil itu ada satu tempat yang paling menyenangkan ingin
rasanya kesana tiap saat, menyu lagi dengan teman-teman.
Berpikir merangkai kata
dengan menulis hingga tak sadar aku memulainya perbait demi bait,heran aku
pikirkan dari mana aku memulai catatan ini,aku mulainya saja deh. kanya seruh dan pasti menarik untuk di catat. Di
wakatobi selalu menarik untuk di jadikan sumber
inspirasi catatan,pemandangan,ikan yang melimpah dambaanku Merencanakan menyulu
bersama teman –teman di wakatobi, bapak ahyar selalu menjadi temanku menyuluh,hingga
di kendari jg terbawa
suasana ini.kendari merupakan awal ku pikirkan untuk mencatat tentang inspirasi menyuluh pasti
seruh. Aku di kendari
selalu rindu suasana untuk menyulu hingga kami kadang merencanakan
menyulu,Faris pencinta kopi buatan indone,Baidillah sang petualang,Mardin
sibatara sang penikmat embun pagi ditemani susu coklat,Lian aldi ahli duri babi,ade
ua(Herianto) jurumasak kami tapi dia multi talenta dan Ardianto ahli koropunda
dan kerang-kerang Ahli retorica jg,Lisa ica stenbaik untuk makan dan masak nasi, amin sari yang
selalu menemaniku saat kelaparan memulai rencana ini. Perlengkapan yang kurang
memadai memulai rencana ini,senter korek dan senter sederhanan menjadi sasaran
untuk mencari duri babi dan koropunda (gurita kecil) kerang-kerang sasaran empuk
kami. Walau beda dengan menyulu di wakatobi tapi kebersaman kami selalu membawa
keenekan tersendiri,modal sederhana ini membuatkami selalu teringat dengan
suasana itu inilah arti kebersaman kami hingga masa dan sampai kapanpu masa ini
akan selalu teringat.
Jambu-jambu
kampus baru awal kami berpetualang ke Teronipa modal sederhana, disilah
kebersaman kami disilah kami menikmati arti kebersaman dan disinilah obat ketika
kami rindu kekampung halaman menyulu dan pasang tenda di pinggir pantai
teronipa sambil menunggu air turun dan menunggu tengah malam menikmati bulan
bersinar dan lian aldi asal kadupa awal dia menghitung bintang hahahaha saya
pun menunggu pagi sambil menikmati terbitnya sang matahari bermasa teman-teman sambil menikmati hangat
nya kopi pagi. Inilah bukti bahwa kami selalu rindu untuk menyuluh walau di
kampung rantau ini lah bukti arti kami bahwa kami selalu rindu dengan kampung
halaman. Menyulu dikampung dengan menyulu di kampung rantau sangat jauh bedah
karna dikampung sangat banyak ikan dan kerang-kerang serta koropunda (gurita
kecil) kampungku selalu membawa kesan tersendiri kampung rantau kalau mencari
ikan haru wakka-wakka tewatu maka to afa tetokuku hahaha. ada yg saya lupa tulis saharu,barito, riko tanjung, sarmini adinda-adindaku yang paling hebat dan multi talenta.
kendari 16 mey 2016
Sy slalu suka tulisan la bala. Inspiratif.. Bgmn proyek buat buku ini..
BalasHapusmakasi kanda, bagai mana caranya supanya cepatdih? tinggal suru fajrin dulu tanyakan di makassar berapa harga percetakanya nanti tulisanya kanda,saya dan Fajrin dikumpul biar kanda dulu yang edit baru kita ke percetakan atau bagai mana kanda? soalya saya suda di kendari kanda. bagus kanda kalau kita bisa cetak bukunya.
Hapus